Monday 21 November 2011

JANGAN MARAH-MARAH

Rasulullah telah bersabda :
Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari)
Umar bin Khaththab a pernah berkata di dalam khutbahnya, “Orang yang beruntung di antara kalian adalah orang yang terjaga dari ketamakan, hawa nafsu, dan amarah.”

Apabila Kita Terlanjur Marah
Bagaimana bila kita terlanjur marah? Hendaklah kita segera sedar, dan berusaha mengekang dirinya agar kemarahannya tidak terus berkelanjutan.
Segera minta maaf merupakan langkah tepat untuk meredam suasana, agar kemarahan tidak bertambah dengan sederet efek negatif yang mengancam keutuhan keluarga. Bila suami yang khilaf terbelenggu oleh nafsu amarah, segeralah meminta maaf kepada isteri. Isteri juga harus berlapang dada untuk memaafkan si suami.
Semoga amarah yang disesali dan minta maaf akan menjadi pembersih dosa orang yang dimarahinya.
Rasulullah bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah manusia biasa. Oleh kerana itu, sesiapapun kaum muslimin yang telah aku maki atau aku laknat, jadikanlah hal itu sebagai penyucian dan rahmat baginya.” (HR. Muslim)
Kita semua berharap, bila suatu ketika kita khilaf dan terlanjur marah, semoga kemarahan kita menjadi rahmat bagi orang lain. Yakni saat kita segera sedar, menyesal dan meminta maaf dengan kekhilafan kita.

No comments:

Post a Comment